Dengan ilmu kita bisa berbuat dan memutuskan

Klup Taat Suami, ukhti.. Gabung Yukk


“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta'at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).... (QS An-nisa' :34)

Semakin gencarnya isu emansipasi wanita yang dipelopori para aktivis (liberal) gender, seolah telah memposisikan wanita untuk menolak fitrahnya sebagai pendamping kaum adam, tidak jarang mereka memprofokasi para wanita untuk "tidak taat" kepada suaminya dengan dalih persamaan hak, sehingga posisi suami tidak lagi harus menjadi imam dalam keluarga, dan terus berupaya mengingkari fitrah wanita dan syariat Allah yang sebenarnya sangat memuliakan sosok wanita.

Mereka lah para kapitalis liberalis, yang sengaja mengacak2 Al-qur'an yang menyebut Islam tidak adil kepada kaum wanita. Poligami yang jelas-jelas di atur dalam Islam tentang kebolehan-nya dalam rangka untuk kemaslahatan, mereka menentangnya dengan keras dan menyebut Poligami Haram. sementara perzinahan dan sex bebas yang telah merusak kehidupan dan di haram kan oleh Allah, tidak pernah sedikitpun mereka berupaya untuk mencegah atau mencari solusi agar terhindar dari perbuatan tersebut. Alih-alih mencari solusi, mereka malah membiarkan atau bahkan memfasilitasi dengan opini penyebaran kondom dan prostitusi.

Terkait hal ini, untuk ambil bagian mengembalikan peranan para istri untuk bisa memposisikan sebagai istri yang sholehah,telah dibentuk Klup Taat Suami (KTS) di Jakarta. Ketua Klub Taat Suami, Gina Puspita mengatakan, perkumpulan para istri yang notabene dipoligami suaminya itu, sengaja dibentuk untuk memberikan pemahaman pentingnya menjadi istri sholehah bagi seorang muslimah.

"Ajaran Islam yang menghimbau wanita menyadari fitrahnya sebagai makmum (pengikut) dalam sebuah rumah tangga semakin tergeser dengan cara pikir di luar norma islam yang dipandang modern," ungkapnya dalam deklarasi Klub Taat Suami Global Ikhwan, di Jakarta, Sabtu (18/06/2011) malam.

Gina menjelaskan, adalah rugi bagi wanita yang tidak bisa bersikap sholehah sebagaimana yang dianjurkan dalam agama Islam.

Sholehah, lanjutnya, tidak hanya sebatas melakukan ritual keagamaan secara istiqomah (konsisten), tetapi juga mengikuti jejak langkah (sunnah) Rasul. "Salah satunya, harus ikhlas menghadapi suami yang mempunyai keinginan menikah lebih dari satu atau poligami," katanya.

Gina mengibaratkan istri sebagai seorang penumpang dalam sebuah kendaraan, penumpang (istri) sudah selayaknya patuh kepada sopir sepanjang tidak mengancam jiwanya agar tujuan penumpang itu tercapai.

"Begitu juga dalam ikatan suami-istri, seorang istri harus taat dengan tulus kepada suaminya jika ingin mendapatkan ketenteraman di dunia dan di akhirat sebagaimana yang dijanjikan Allah SWT," jelasnya.

Namun, realita yang terjadi di zaman ini sudah sangat jauh dari ajaran Islam tersebut. "Karena itulah, setidaknya klub ini mampu memberikan paket pemahaman tentang bagaimana semestinya wanita menjalankan peran kewajibannya sebagai muslimah yang sholehah."

0 komentar:

Posting Komentar